Apa yang Sebenarnya Membuat Manusia Menjadi Jahat?

In Case You Forget, Dib
2 min readNov 11, 2020

--

Jahat dan baik sebenarnya bersandar pada persoalan etika, nilai, dan kesepakatan (aturan) yang mengikat ataupun tidak. Namun Pertanyaan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, hingga aku menonton sebuah film tahun 2015 yang diambil dari kisah nyata sebuah penelitian di tahun 1971. Seorang profesor psikologi dari Stanford University, Philip Zimbardo, melakukan penelitian terhadap human behavioral.

Ia membayar 21 mahasiswa stanford 15 dollar setiap hari selama dua minggu untuk bersedia menjadi subjek penelitiannya. Lantar ke 24 mahasiswa tadi dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok prisoner (tahanan penjara) sejumlah 10 orang dan kelompok penjaga penjara sejumlah 11 orang. Diawal penelitian sebagian besar subjek lebih memilih menjadi tahanan karena mereka menilai peran menjadi petugas penjara sama sekali tak disenangi kebanyakan orang.

Studi ini bertujuan untuk melihat bagaimana mahasiswa akan berperilaku saat menggunakan peran sosial sebagai tahanan dan penjaga penjara. Harus diingat bahwa, semua subjek merupakan mahasiswa stanford yang tidak pernah terlibat kasus kekerasan. Benar, mereka adalah manusia dengan cerdas secara kognitif dan sosial, dan tentunya memiliki perilaku yang baik.

Sang profesor lalu menata ulang lantai basement universitaas menjadi penjara. Ia menyediakan setiap kamar untuk diisi tiga orang tahanan, dan sebuah ruangan untuk tempat berkumpulnya para petugas. Tak jauh dari basement terdapat ruangan bagi para peneliti juga Profesor Philip Zimbardo mengamati perilaku subjek tersebut.

Rencana yang awalnya akan berlangsung selama 2 minggu ternyata tak berjalan mulus. Dalam perjanjian mereka menyepakati untuk tidak melakukan kekerasan fisik, terutama petugas kepada tahanan. Namun, saat penelitian berlangsung didapati perilaku penjaga berupa kekerasan psikis dan seksual pada tahanan. Sistem peran ini membuat perilaku para penjaga menjadi semakin kasar (abussive) dan perilaku tahanan menjadi penurut (submissive).

Pada hari ke-6 penelitian terpaksa diberhentikan karena perubahan perilaku terhadap peran semakin ekstrem. Beberapa tahanan bahkan mengalami cidera psikis yang mengakibatkan harus membawanya untuk melakukan terapi.

Walaupun studi yang dilakukan tidak selesai tepat waktu, akan tetapi hasilnya sukses dan memuaskan. Philip Zimbardo berhasil mendemonstrasikan bahwa perilaku kekerasan (evil) yang terjadi tidak selalu karena faktor individual, bukan juga karena perbedaan karakter pada setiap individual. Namun perilaku kekerasan telah melekat pada sistem itu sendiri yang merupakan bagian dari situasi sosial.

Selanjutnya dalam ulasan seorang youtuber, Bo Bennet, menjelaskan bahwa kemudian studi ini mempengaruhi teori Personal Responsibility (tanggung jawab pribadi) di Amerika. Untuk kemudian mempertimbangkan situasi, kondisi, sebuah sistem ketika suatu kejahatan terjadi.

Terlepas dari stigma yang memisahkan orang baik dan orang jahat dari tanggung jawab pribadinya. Tak banyak orang membenarkan perilaku kejahatan merupakan bagian yang dilakukan oleh pribadi saja. Selalu memungkinkan adanya faktor lingkungan seperti situasi sosial, kondisi sistem, dan lainnya. Dengan melihat secara luas dari berbagai perspektif tentang bagaimana sebuah kasus kejahatan terjadi, kita bisa lebih memahami makna hukum (Juctice) sebenarnya yang tak jauh dari kata moralitas (morality).

Sumber :

https://www.youtube.com/watch?v=PcEPFMEtLIo

--

--