Made in Indonesia : SALAD
Jenis makanan yang satu ini memang tak asing di industri kuliner saat ini. Biasanya berupa sayuran atau buah yang dpotong lalu dihidangkan dengan siraman saus. Kini dunia sedang disibukkan dengan beragam racikan salad sayur dan buah yang masih menjajaki tangga papan atas dari olahan salad.
Dalam sejarahnya hidangan yang sudah dikonsumsi sejak zaman Romawi dan Yunani kuno ini memiliki asal dari bahasa latin ‘sal’ yang berarti garam. Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Prancis kuno yang menyebutkan salade, dan bahasa inggris menjadi salad atau sallet pada abad ke-14.
Dilansir dari viva.co.id menyebutkan bahwa Salad sejak awal disantap bersama saus dressing, dalam masak tahun 1699 berjudul Acetaria: A Discourse on Sallets menjelaskan komposisi salad yang menggunakan seledri, truffle, chervil, irisan telur rebus, dan s aus creamy mustard.
Selanjutnya salad diproduksi dalam beragam variasi oleh Amerika Serikat pada akhir abad 19. Beberapa isian untuk salad di antaranya adalah buah-buahan seperti kismis, apel, jeruk. Kemudian dressing juga beragam seperti mayonaise, cuka, minyak zaitun, dan sour-cream.
Namun, Indonesia juga tak kalah uniknya. Tak selalu harus memakai mayonaise, sekilas melihat jenis hidangan salad yang menggunakan sayuran atau buah potong serta saus sebagai pelengkap, bumi nusantara juga menyimpan banyak hidangan serupa. Kita sering melihatnya dalam keseharian, dan mungkin tak menyadari bahwa hidangan tersebut juga termasuk salad, salad nusantara.
Beberapa di antaranya menjadi salah satu top five hidangan nasional, gado-gado. Ada juga lotek, rujak, trancam, urap, karedok, plecing kangkung, pecel, asinan bogor, semanggi, dan masih banyak lagi.
Bahasan pertama adalah gado-gado. Jenis salad yang bahkan sudah ada sejak tahun kemerdekaan ini memiliki dressing bumbu kacang yang memiliki variasi pedas. Isinya pun tergolong mengenyangkan, karena mengandung tak hanya karbohidrat, seperti lontong atau ketupat akantetapi juga jenis sayuran rebus/kukus seperti kacang panjang, wortel, tauge, timun, tomat, kubis, dan lain lagi. Lauknya pun bisa beragam, bisa tahu goreng, tempe goreng, dan telur rebus. Salah satu daerah yang terkenal gado-gadonya adalah gado-gado betawi yang biasa dihidangkan dengan suguhan kerupuk.
Masih dalam satu keluarga, keluarg dressing bumbu kacang, adalah lotek. Hidangan yang satu ini sudah tak asing lagi buat warga Yogyakarta dan sekitarnya. Sebuah warung legenda lotek terenak di Jogja namanya Lotek Bu Bagyo. Bedanya terdapat di bumbu kacang lotek yang menggunakan kencur. Kalo gak pake kencur gak mantep rasanya.
Salad khas sunda ini memang awalnya banyak kutemui saat berkuliah di Jogja. Sebuah sumber meriwayatkan asal kata lotek dari bahasa inggris, low-tech (teknologi sederhana). Hal ini didapat saat seorang jurnalis Inggris yang berkunjung ke Jawa Barat dan berniat membuat salad dengan bahan dan teknologi sederhana. Dari segi gizi, lotek tentu tak kalah dengan salad dari barat. Penuh dengan sayur yang direbus sebentar seperti bayam, atau kangkung muda yang bergizi dan berserat tinggi.
Beralih ke keluarga salad selanjutnya, ada sepupu dari keluarga bumbu kacang. Biasanya disajikan dengan potongan buah serut atau parut. Beberapa bahan olahannya menggunakan terasi dan asam jawa. Yak, namanya rujak buah. Beberapa buah tropis seperti, kedondong, pepaya, nanas, timun, jambu air, dan banyak lagi. Salad model ini juga banyak ditemukan saat berkunjung ke Jogja, biasanya dijual dalam bentuk gerobak keliling. Pedagang juga memvariasinya dengan tambahan eskrim dung-dung, sehingga tak hanya manis, pedas dan asam, tapi juga segar dan dingin. Aku jadi teringat langganan rujak eskrim dekat asrama kuliahku, sangat lezat dan bersahabat di kantong mahasiswa. Biasanya aku menikmatinya selepas pulang kuliah bersama kawan. Dressing pada rujak biasanya menggunakan lebih banyak gula jawa dan ada tambahan sedikit kacang.
Beberapa saudara seperbumbuan kacang ada ketoprak dari jakarta biasa disajikan dengan tahu dan telor juga mie putih sebagai pelengkap. Ketoprak di jalan kaliurang Jogja juga tak kalah lezatnya, perlu dicoba. Selanjutnya ada pecel dari jawa timur. Seeprti lotek hanya saja rasa kencurnya tak mendominasai, dan biasanya disajikan dalam porsi sedang. Pecel yang paling rekomendasi datang dari kota Madiun, Jawa Timur. Mungkin karena bumbu kacangnya yang kental dan sangat gurih, ini sedikit berbeda dengan yang di Solo. Pecel madiun juga sering mengkombinassikannya dengan nasi merah dan lauk yang lebih beragam, seperti daging, dan paru sapi.
Masih banyak jenis salad nusantara lain yang belum sempat dibahas dalam tulisan ini. Tak hanya lengkap dari segi gizi dan komposisi bahan, namun juga tentunya menyehatkan. Tak sekedar potongan, buah, dan sayur, danum juga karbohidrat kompleks dan tentu saja dressing yang semakin memikat lidah pecinta kuliner. Bagaimana, tertarik untuk mencoba?
Sumber :